Entri yang Diunggulkan

Wajah Merah Negeri

Oleh : Riky Syamsudin Hari silir berganti. Waktu silir berlalu. Rentetan peristiwa yang telah terjadi. Terdiam begitu bagai...

Wajah Merah Negeri

Oleh : Riky Syamsudin


Hari silir berganti.
Waktu silir berlalu.
Rentetan peristiwa yang telah terjadi.
Terdiam begitu bagai gelas berdebu.

Diantara penyakit dan kematian.
Ada bencana alam dan kegaduhan.
Ada penipuan dan pencurian.
Ada pengakuan ada juga pelarian.

Tatkala jaman kala surasa.
Banyak muncul trik dan intrik.
Seperti petuah ronggo warsito.
Ing jaman edan ora ngedan ora keduman.

Munculnya tongkang di perairan yang mengklaim wilayah teritori kelautan.
Menguji mental seberapa berani menjaga kedaulatan.

Ketika cebong dan kampret bersatu.
Demi menuju era yang katanya Maju.
Tapi kurang sosialisasi kepada pemegang kedaulatan tertinggi; Rakyat!
Alih-alih menuju kemajuan.
Yang ada hanya kiasan menodai demokrasi dan mengkorupsi reformasi.

Ketika Lembaga Anti Rasuah di lemahkan.
Ketika jaminan kesehatan di permainkan.
Ketika komisi tertinggi pencetak pemimpin negri mampu di suap.
Membuat anak banteng ketahuan mencuri lalu berlari dan disembunyikan.
Disembunyikan oleh mereka yang memiliki mayoritas kekuasaan.

Mereka yang memiliki kekuasaan.
Merekalah yang kebal akan hukuman.
Aturan dibuat untuk kepentingan pemegang kekuasaan.
Alih-alih menuju kemajuan, yang ada hanyalah kesengsaraan.

Maka tak heran, jika masyarakat tak percaya dan membuat Keraja-rajaan.
Miris memang miris.
Entah itu suatu kebenaran atau langkah pembenaran.
Sebagai isu pengalihan untuk mulus membentangkan karpet merah sang wajah merah negeri.
Karpet merah oligarki.


0 Response to "Wajah Merah Negeri"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel